1. Letak Geografis dan Administratif

Desa Seputih terletak di wilayah utara Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember. Berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Jember, desa ini memiliki akses jalan yang cukup baik serta dikelilingi oleh desa-desa seperti Sidomukti, Sumber Kejayan, dan Mumbulsari. Luas wilayah Desa Seputih mencapai 725 hektare dan terbagi ke dalam enam dusun, yaitu:
- Dusun Krajan
- Dusun Pandian (Pandean)
- Dusun Sumber Jeding
- Dusun Tetelan


Topografi desa ini relatif datar hingga bergelombang ringan dan subur untuk kegiatan pertanian.

2. Sejarah Singkat Desa

Nama "Seputih" berasal dari cerita rakyat tentang seekor kodok dan bekicot putih yang ditemukan di bawah pohon besar, serta suasana desa yang sering diselimuti kabut putih pada pagi hari. Wilayah ini dulunya merupakan bagian dari Desa Mayang dan Tegalwaru, dan dimekarkan karena perkembangan wilayah dan kepadatan penduduk.

3. Demografi Penduduk

Berdasarkan proyeksi Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Desa Seputih diperkirakan sebanyak 8.570 jiwa, dengan rincian:
- Laki-laki: 4.200 jiwa
- Perempuan: 4.370 jiwa
- Jumlah KK: ±2.000
- Kepadatan: ±458 jiwa/km²
Mayoritas penduduk beragama Islam dengan suku dominan Jawa dan Madura.

4. Sosial dan Pendidikan

Fasilitas sosial yang tersedia di Desa Seputih meliputi:
- Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak
- Posyandu dan Puskesmas pembantu
- Balai Desa
- Masjid dan Mushola

Kegiatan karang taruna, PKK, serta kelompok masyarakat aktif dijalankan untuk mendukung pengembangan sosial.

5. Ekonomi dan Mata Pencaharian

Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai:
- Petani: padi, jagung, kacang tanah, talas, dan cabe jamu
- Peternak: sapi, kambing, ayam
- UMKM: kerajinan ukir kayu & rotan, kue kacang tradisional

Limbah pertanian dan peternakan memiliki potensi untuk diolah menjadi pupuk dan pakan ternak.

6. Potensi Wisata dan Budaya

- Situs Megalitikum Seputih: peninggalan zaman prasejarah seperti dolmen, batu lumpang, dan sarkofagus.
- Wisata Alam: area hutan sengon, air terjun kecil, serta café Alas Perhutani.

Potensi ini mendukung pengembangan desa wisata berbasis edukasi dan ekowisata.

7. Kelembagaan dan Pemerintahan Desa

Struktur organisasi pemerintahan desa terdiri dari:
- Kepala Desa dan Perangkat Desa
- BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
- LPMD, PKK, Karang Taruna
- Kelompok Tani dan Kelompok Ternak

Pemerintah desa aktif menjalankan program pembangunan dan pemberdayaan berbasis partisipasi masyarakat.

8. Tantangan dan Peluang

Tantangan:
- Minimnya pemanfaatan teknologi
- Akses pasar UMKM terbatas
- SDM belum merata dalam keterampilan

Peluang:
- Dukungan program KKN dan pelatihan
- Pengembangan desa wisata
- Optimalisasi UMKM dan pertanian organik